Minggu, 15 Mei 2016

“Peran dan Status Sebagai Anak Kepada Orangtua/Wali”


“Peran dan Status Sebagai Anak Kepada Orangtua/Wali”
            Anak  merupakan  persoalan  yang  selalu  menjadi  perhatian berbagai  elemen masyarakat,  bagaimana  kedudukan  dan  hak-haknya dalam keluarga dan bagaimana seharusnya ia diperlakukan oleh kedua orang  tuanya,  bahkan  juga  dalam  kehidupan masyarakat  dan  negara melalui kebijakan-kebijakannya dalam mengayomi anak.  Ada  berbagai  cara  pandang  dalam  menyikapi  dan memperlakukan  anak  yang  terus  mengalami  perkembangan  seiring dengan  semakin  dihargainya  hak-hak  anak,  termasuk  oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Menurut  ajaran  Islam,  anak  adalah  amanah  Allah  dan  tidak  bisa dianggap sebagai harta benda yang bisa diperlakukan sekehendak hati  oleh  orang  tua.  Sebagai  amanah  anak  harus  dijaga  sebaik mungkin  oleh  yang  memegangnya,  yaitu  orang  tua.  Anak  adalah manusia yang memiliki nilai kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apa pun.
Keluarga, Menurut pendapat saya keluarga itu sangat penting dalam kehidupan kita. Karena dari sejak kecil kita dilahirkan selalu berada di tengah-tengah keluarga jadi keluarga itu membantu kita menentukan akan jadi anak seperti apa nantinya kita saat kelak sudah besar, karena didalam keluarga itu kita diajarkan bersosialisasi, diberikan pendidikan serta kita akan diberikan sebuah kasih sayang dan menjadi tempat berlindung. Misalkan : Jika seorang anak dilahirkan dan dirawat dengan cara yang salah dan tidak baik oleh keluarga kemungkinan besar anak itu akan terbawa menjadi anak yang tidak baik juga misalnya anak itu kurang perhatian keluarga nah nantinya anak itu bisa terjerumus ke dalam pergaulan luar yang berbahaya dan sebaliknya jika kita dilahirkan di keluarga yang baik dan di didik dengan baik dari kecil pastinya anak itu akan memiliki masa depan yang lebih baik karena dia sudah punya pemikiran dan etika yang baik.
       Peran seorang anak menurut saya saat saya sudah remaja saya mulai belajar untuk meringankan pekerjaan orangtua seperti kegiatan saya mulai dengan ; mencuci sepatu kita sendiri, merapihkan kamar tidur sendiri, mencuci piring dan kadang saya membantu orangtua mencuci pakaian. Dan kegiatan yang sering saya lakukan disore hari adalah menyapu lantai rumah sendiri serta biasanya dirumah suka disuruh-suruh ya meskipun kadang ada yang tidak terlaksana. Saat sudah dewasa peran kita semakin bertambah karena kita sebagai anak yang sudah bisa hidup mandiri harusnya kita bisa lebih meringankan beban orangtua dengan tidak membebankan pekerjaan rumah pada orangtua kita lagi. Selain itu dalam keluarga saya sebagai anak juga berperan mensupport dan memberi semangat pada kedua orangtua yang bekerja bila ada masalah kita bisa saling sharing atau cerita-cerita disini, saya juga bisa berperan memberikan solusi serta membantu mengenai apapun didalam keluarga tapi disesuaikan dengan kemampuan yang saya punya juga tentunya .
       Selain dalam berkeluarga kita pun hidup di dalam masyarakat yang tidak kalah penting dengan keluarga dalam membantu pengembangan diri kita . Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin hanya terlibat dengan keluarga saja, karena kita selalu hidup berdampingan juga dengan orang lain dan pastinya selalu bersosialisasi dengan yang lain, untuk itu kita juga pasti selama ini mempunyai peran atau kegiatan yang dilakukan di dalam suatu masyarakat . contoh yang saya lakukan selama hidup bermasyarakat, saya terkadang mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekitar tempat tinggal saya seperti gotong royong kerja bakti membersihkan kali dan selokan supaya bersih serta nyaman dilihat, turut berpartisipasi dalam acara-acara yang diadakan dilingkungan sekitar, saya mengikuti sebuah perlombaan dan bahkan menjadi seorang dari panitianya . Dengan kita mengikuti seperti itu menurut saya itu dapat membantu kita dalam bersosialisasi lebih dalam dengan orang lain dan menambah teman yang kita kenal nantinya, misalnya kita mengenal orang semakin banyak itu sangat baik karena setiap saat kita bertemu pasti akan bertegur sapa dan bisa saling bantu membantu juga . Di dalam masyarakat dibutuhkan kerjasama dan sesuai kemampuan masing-masing yang kita miliki
Tugas-tugas kita sebagai seorang anak adalah:

1. Membahagiakannya dalam kondisi apapun
2. Selalu membuat hatinya nyaman ketika bersama kita
3. Selalu bersabar dalam menghadapinya walaupun itu cukup sulit
4. Selalu memberikan yang terbaik untuk mereka
5. Menjaga Hatinya agar tidak bersedih dan kecewa kepada kita
6. Meringankan beban mereka selama kita mampu
7. Menghormati mereka selayaknya Orang Tua
8. Menaati perkataannya selagi tidak menyimpang dari ajaran Islam
9. Mengankat derajat mereka
10.Menjaga nama baik mereka
11.Selalu Mendoakannya agar selamat di dunia dan diakhirat
12.Menjadi anak yang sholeh dan sholeha seperti harapannya
13.Memberikan keturunan yang sholeh dan sholeha seperti harapannya
14.Saling mengingatkan dalam kebaikan
15.Bisa menolong mereka kelak akhirat nanti, dll
Tugas atau kewajiban seorang anak kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.
6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.
7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar keluarganya.
9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.
Ingat Sebaik dan Sejelek-jeleknya orang tua merekalah yang telah melahirkan kita, menjaga, mendidik, menyayangi, mencintai, menyanyangi, dan rela berkoban demi anaknya dari di dalam kandungan sampailah jadi kita sekang, subhanaullah sungguh besar perjuangan mereka. Apakah masih pantas kita menyakiti mereka dan durhaka kepada mereka dan rela menelantarkan mereka disaat usia mereka sudah lanjut, kemana hati nurani kita jika itu kita lakukan kepada mereka. Ingat saudaraku mereka bukan sebuah beban buat kita itu adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk menjaga dan membahagiakan mereka selama kita masi diberi kesempatan untuk menjaganya jadi manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik-baiknya,jadikanlah bakti kita kepada mereka sebagai ladang Ibadah buat kita. Ingat saudaraku sampai kapanpun kita tidak akan perna bisa membalas semua jasa orang tua kita kepada kita selama ini, membalas dengan harta yang kita yang kita miliki yang ada di seluruh dunia ini tidak akan pernah cukup untuk membalas jasa mereka.

 marilah kita semua menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai seorang anak sholeh dan sholehah yang selalu berbakti kepada Orang Tuanya sampai akhir hayatnya, amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post