Minggu, 15 Mei 2016

Peningkatan Perekonomian Kabupaten Jember


TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
“Peningkatan Perekonomian Kabupaten Jember”

Diajukan kepada,
Dr. Anastasia M, M.Si

Sebagai
Tugas Makalah Pengantar Manajemen dan Kewirausahaan

Oleh,
Agus Wedi
NIM. 150910201053


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

bab i
pendahuluan
            Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan milik Pemerintah Kabupaten Jember memperkenalkan produk kopi bubuk Kahyangan’ sejak 2011. Kopi bubuk ini memiliki tagline ‘Kopi Para Dewa’, dan terbuat dari bahan kopi jenis robusta. Ini imej baru untuk mendongkrak pemasaran kopi bubuk dengan cara diperdagangkan secara ritel. Kopi bubuk ini merupakan diversifikasi produk, menyusul fluktuatifnya harga kopi mentah di dunia setiap tahun. Apalagi, PD Perkebunan Kahyangan sempat mengalami penurunan produksi kopi cukup drastis pada 2010.
            kopi ini merupakan komoditas utama yang di miliki oleh PDP Kahyangan Jember, dan sampai mampu memberi sumbangan pendapatan baik kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan masyarakat sekitarnya karena dengan adanya perkebunan kopi masyarakat sekitarnya bias menjadi karyawan atau yang mengerjakan atau merawat kopi tersebut sehingga mendapat penghasilan atau upah dari perkebunan kopi tersebut.
            Perawatan tanaman dimulai dari peremajaan. Titik tekan kami pada peremajaan. Kami mulai memberi perawatan yang lebih baik, artinya bagaimana mencukupi nutrisi bagi tanaman itu, bagaimana proses langkah-langkah perawatannya, termasuk tanaman kopi di dalammya. Kami memberikan porsi yang lebih baik, mudah-mudahanan bisa memberi pengaruh pada peningkatan produktivitas. Dari hasil evaluasi, jumlah tanaman di kebun per hektarnya masih belum standar. Kisarannya di bawah 900 pohon per hektar, di mana seharusnya di atas seribu. Kalau ngomong pengembangan bisnis, kami mengembangkan tanaman kayu seperti sengon. Ini sebagai langkah-langkah untuk mengatasi penurunan pendapatan.
            Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember, mengeluhkan adanya tren harga kopi di pasaran internasional yang kian hari kian anjlok. Realitas itu tentu saja mengancam roda usaha badan usaha milik Pemkab Jember tersebut.
Dirut PDP Jember, Sujatmiko, mengatakan, hingga catur wulan pertama 2014 ini dirasakan harga kopi di pasaran dunia hanya berada dalam kisaran angka maksimal Rp 22 ribu perkilonya. Disisi lain, Sujatmiko mematok harga kopi yang menguntungkan PDP Jember berada dalam kisaran Rp 23 ribu hingga Rp 24 ribu perkilonya.
"Dengan tren harga kopi dunia hanya berbatas maksimal Rp 22 ribu perkilo, tentu saja mengancam kelangsungan roda perusahaan. Terlebih lagi, komoditas kopi Kahyangan merupakan komoditas andalan perkebunan kami," tutur Sujatmiko, Jumat (9/5).
Selain dipengaruhi perawatan, produksi kopi dipengaruhi musim. Semisal pada era tahun 2011-2012 terjadi anomali cuaca yang menghempaskan volume produksi kopi. Kala itu, produksi kopi Kahyangan dibawah angka 600 ton


BAB II
PEMBAHASAN
            PDP Kahyangan tengah mengalami krisis sejak 2014 lalu. Di tengah anjloknya harga komoditas kopi dan juga cuaca musim yang tidak baik, beban operasional perusahaan terus naik. Defisit pun terjadi, sehingga DPRD pun beberapa waktu lalu membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelamatkannya dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Kondisi keuangan PDP Kahyangan telah terjun bebas. Bahkan, dalam sejarahnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Jember ini situasi sekarang paling parah. Kerugian terus berlanjut, karena pendapatan yang diraup tidak sebanding dengan pengeluaran.
            mungkin dengan cara menjual atau memproduksi sendiri lebih menjadikan PDP Jember ini lebih baik dan menjadikan pendapatan PDP tersebut lebih meningkat dan juga dapat membantu pendapatan kepada masyarakat sekitarnya. Pembangunan  pertanian  dewasa  ini  tidak  lagi  bagaimana  meningkatkan produksi, tetapi bagaimana sebuah komoditi mampu diolah sehingga diperoleh nilai tambah dari  proses  pengolahan  tersebut. Maka  pendekatan pembangunan pertanian ke depan diarahkan pada pengembangan produk, dan  tidak  lagi  difokuskan  pada  pengembangan  komoditas.  Pengembangan  nilai tambah  produk  dilakukan  melalui  pengembangan  industri  yang  mengolah  hasil pertanian  primer  menjadi  produk  olahan,  baik  produk  antara, produk semi akhir dan yang utama produk akhir yang berdaya saing.
            Kopi  merupakan  salah  satu  produk perkebunan  yang  memiliki  prospek pengembangan  yang  baik.  Data  Departemen Perdagangan  Republik  Indonesia menunjukkan  volume  perdagangan  kopi  dunia  dari  tahun  ke  tahun  mengalami peningkatan. Selama periode tahun 2004 s.d.  tahun  2008, perdagangan kopi dunia meningkat  sebesar  1,95%.
            Tanaman perkebunan seperti kopi dan karet tergantung pasar dunia. Hingga April 2014, trennya harga turun. Harga kopi mainnya maksimal Rp 22 ribu perkilogram. Padahal kami mematok harga Rp 23-24 ribu per kilogram. Ini problem yang berimbas pada penurunan pendapatan perusahaan. Langkah yang dilakukan adalah bagaimana nanti omset kopi olahan bisa kami tingkatkan. Jenis komoditas kopi apa yang dikembangkan PDPerkebunan Kahyangan? Robusta. Di PDP ini tidak ada lahan yang tingginya di atas seribu meter. Di bawah seribu meter semua. Kalau arabika harus ditanam di ketinggian di atas seribu meter dari permukaan laut. Produksi selain dipengaruhi perawatan,yang tidak kalah pentingnya pengaruh musim. Sulit mengatur musim. karena semuanya dipengaruhi oleh musim. Produksi PDP pernah anjlok hingga di atas 50 persen karena anomali iklim 2011-2012. Sekarang kami menargetkan seribu ton. Kami tidak tahu nanti bagaimana trennya. Tapi kalau dilihat 2013, kisaran produksinya 800-900 ton. Kami menjaga perawatannya, mencukupi nutrisi. Mudah-mudahan pengaruh iklim tidak terlalu besar.
Dengan mengembangkan jangkauan pemasarannya atau memperluas area, jadi tak hanya Jember (perkotaan), tapi seluruh kecematan maupun di luar kabupaten. Hal ini lebih menguntungkan daripada kami menjual kopi mentah. Nilai tambahnya dari harga pokok bisa mencapai 50 persen. Sekarang ini titik tekannya masih seluruh kecamatan Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi. Surabaya juga ada. Jadi ketika mereka tahu rasa kopi kami (Kahyangan), mereka pesan. Packagingnya harus dikuatkan lagi, tampilannya harus dipercantik. dan juga kalau ingin mendapatkan kualitas rasa kopi terbaik, ada dua hal. Pertama, itu dimulai dari kebun. Keseragaman kematangan kopi sangat mempengaruhi rasa. Jadi kami memetik kopi dengan kematangan sesuai standar. Kedua, Pemrosesannya. Proses sampai menjadi kopi olahan.


BAB III
KESIMPULAN
            Jadi kopi yang ada di Jember ini harus dirawat dengan baik dan juga tempat dan pupuknya harus baik agar kopi tersebut dapat membuat aroma dan kenikmatan yang baik sehingga mengundang selera orang pencinta kopi, dan juga sebaiknya harus membangun pabrik kopi sendiri agar kita bisa mengolah sendiri mau dibuat seenak dan semanis gimana kopi tersebut. dan juga membuat pendapat perkebunan di Jember ini meningkat hingga bisa menutupi apa yang sudah terjadi mulai dari tahun sebelumnya dan juga bisa membantu pendapatan pemerintah Jember. juga mungkin dengan membuat pabrik sendiri kita bisa mendapatkan laba dengan banyak dan juga bisa bermanfaat kepada masyarakat sekitar dengan bisa bekerja di pabrik tersebut, dan juga bisa membuat pengangguran di Jember ini semakin sedikit dengan adanya suatu pabrik atau pengolahan kopi sendiri. dan antisipasi jika musim hujan kebanyakan kopi jadi gagal panen dengan baik, mungkin kita harus punya rencana bagaimana waktu musim hujan pabrik tersebut tetap melakukan aktifitas seperti biasanya yaitu mengolah kopi-kopi yang siap saji. mungkin dengan cara kita mengumpulkan kopi-kopi untuk persiapan  musim hujan atau antisipasi jika kopi nanti saat panen gagal.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post