Oleh,
Agus
Wedi
NIM.
150910201053
Email:
Radenwedi@gmail.com
Dosen
Pengampu,
Dr.
Selfi Budi Helpiastuti, S. Sos., M. Si
Pembahasan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada aruang lingkup tenaga kerja baik karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan lainnya untuk dapat menunjang aktivitas perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi SDM adalah bagian SDM. Yang mana bertujuan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada
posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Manajemen manusia
juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan
semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber
daya manusianya.
Desain jabatan merupakan suatu tempat atau penentuan
jabatan yang pas untuk seseorang yang mau bekerja atau yang sudah diterima
dalam bekerja. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan seperti tugas, wewenang
dan hubungan balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk
setiap pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang
tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit dalam melaksanakan apa yang
seharusnya dikerjakan, maka dengan itu harus di desain atau dirancang dengan
baik agar tepat pada tupoksinya masing-masing, dan juga mempertimbangkan
elemen-elemen yang mempengaruhi desain pekerjaan, seperti :
1.
Elemen-elemen organisasional
Dimana
elemen tersebut desain pekerjaan yang bersangkutan dengan efisiensi. Yaitu dimana
suatu pencapaian tujuan dengan pendanaan yang ditetapkan oleh perusahaan,
maksudnya dirancang agar suatu karyawan tidak semenang-menang menggunakan suatu
pendanaan yang tidak menghasilkan lebih dari setimpa.
2.
Elemen-elemen lingkungan
Lingkungan
merupakan suatu tempat yang sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang,
maka dengan itu harus tidak mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Dengan itu
harus selalu memenuhi atau mempuaskan suatu pegawainya agar tidak berniku-niku.
Karena jika suatu karyawan diberi setimpa dengan apa yang dia kerjakan maka dia
akan senang atau puas apa yang dia kerjakan.
3.
Elemen-elemen keperilakuan
Elemen-elemen
keperilakuan perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam desain pekerjaan,
yaitu :
a. Otonomi
Yaitu
bahwa dalam melakukan tugas-tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan. Seorang pegawai
diberikan wewenang untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan dalam bidang
tugasnya, maka dengan diberikan wewenang pengambilan keputusan maka berarti
akan bertambah tanggung jawabnya, sehingga akan cenderung meningkat perasaan
dipercaya dan dihargai.
b. Variasi
Dengan
variasi pekerjaan yang baik maka tingkat kebosanan dalam melaksanakan tugas
akan dapat ditekan. Apabila seseorang pegawai telah merasa bosan maka timbul
rasa lelah, kelelahan akan mengakibatkan esalahan dalam melaksanakan tugas. Maka
dengan kesalaah tersebut akan ditegur dengan atasan, dan jika sudah ditegur
akan menimbulkan ketidak senangan dan
puas dalam melaksanakan tugasnya.
c. Indentitas
tugas
Jenjang
atau tingkatan dan klarifikasi dari suatu pekerjaan. Bila pekerjaan tidak
mempunyai identitas yang jelas, maka para pegawai akan merasa kurang
bertanggung jawab atas pekerjaannya. Para pegawai tidak tampak dengan jelas,
sehingga kepuasan kerja dapat menurun.
d. Umpan
balik
Pegawai
harus memberikan umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan pekerjaan
mereka, maka pegawai harus mempunyai pedoman dan motivasi untuk melaksanakan
dengan baik. Sehingga kepuasan kerja dari pegawai dapat ditingkatkan.
4.
Teknik-teknik rancang ulang desain
jabatan
Teknik-teknik
desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
a. Simplikasi
pekerjaan
b. Rotasi
pekerjaan
c. Pemekaran
pekerjaan
d. Pemerkayaan
pekerjaan
Dengan
adanya suatu teknik-teknik desain pekerjaan ini, para desainer atau perancang pekerjaan
dapat merancang pekerjaan dengan sebaik mungkin dan dapat menyesauaikan
pekerjaan dengan kehendak-kehendak pegawai dan sesuai dengan jenis dan tujuan
perusahaan. Desain pekerjaan yang telah sesuai dengan kehendak pegawai dan
sesuai dengan jenis dan tujuan perusahaan maka besar kemungkinan depat
memuaskan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas atas pekerjaan mereka.
5.
Analisa jabatan
Yaitu
merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi
yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Dengan demikian
analisa jabatan akan mencoba mengupas suatu jabatan.dengan memberi jawaban atas
suatu pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya,
mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan. Hasil dari analisa jabatan adalah
deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Proses analisa jabatan sendiri
sebenarnya merupakan suatu pengumpulan data. Berbagai pendekatan dapat
dipergunakan untuk melakukan studi terhadap suatu jabatan, dan apa yang bisa dpergunakan
adalah :
-
Kuesioner
-
Menuliskan cerita singkat
-
Pengamatan (observasi)
-
Wawancara (interview)
Walaupun
demikian harus disadari bahwa masing-masing teknik mempunyai kelemahan dan
keabikan sendiri-sendiri. Arti penting
analisis jabatan, yaitu studi sistematis mengenai tugas, kewajiban dan tanggung
jawab dari suatu pekerjaan, serta pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang
dibutuhkan untuk mengerjakan ekerjaan tersebut. Analisis pekerjaan adalah titik
awal untuk hampir semua fungsi personalia dan analisis ini sangat penting untuk
mengembangkan cara penilaian personalia.
Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia
dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sehingga salah
satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber daya manusia
khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis pekerjaan dan desan pekerjaan.
Dengan menganalisis suatu pekerjaan akan diketahui tugas-tugas apa yang akan
dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai
oleh sumber daya manusia yang akan menduduki posisi itu. Maka dengan itu
haruslah dilakukan dengan benar-benar serius karena itu menyangkut suatu dampak
yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan suatu perusahaan.
Daftar
Pustaka
Mangkuprawira,Sjafri.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Jakarta
Selatan: Ghaliaa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar